Monday, December 7, 2009

apakah bisa akhir tahun ini kita sudah pindah ke rumah baru

subject yang cukup menantang.....
apakah kami sekeluarga bisa pindah ke rumah kami sendiri akhir tahun ini....
persiapan belum lah matang...
kelebihan tanah seluas 50 meter persegi belum lah di tutup...dan di renovasi...
tapi jikalau menunggu renovasi sampai kapan kita bisa....

doa kan kami agar bisa segera menempati rumah kami...rumah idaman kami....

Live High Lyrics – Jason Mraz

I try to picture a girl
Through a looking glass
See her as a carbon atom
See her eyes and stare back at them
See that girl
As her own new world
Though a home is on the surface, she is still a universe

Glory God, oh God is peeking through the blinds
Are we all here standing naked
Taking guesses at the actual date and time
Oh my, justifying reasons why
Is an absolutely insane resolution to live by

Live high
Live mighty
Live righteously
Takin it easy
Live high, live mighty
Live righteously

Try to picture the man
To always have an open hand
See him as a giving tree
See him as matter
Matter fact he’s not a beast
No not the devil either
Always a good deed doer
And it’s laughter that we’re makin after all

The call of the wild is still an ordination why
And the order of the permeates
All our politics are too late
Oh my, the congregation in my mind
Is this assembly singing gratitude
Practicing their loving for you

Just take it easy
And celebrate the malleable reality
Nothing is ever as it seems
This life is but a dream

Sunday, December 6, 2009

c6625 hilang

hari yang hebat......

Friday, November 20, 2009

Perbedaan dari Pola Masing Masing Tenses

no Tense Sub Tense Rumus
1 Present Present Tense




( + ) S + V1 (s/es)












( - ) S + Do/Does + not + V1










( ? ) Do/Does + S + V1



2
Present Continous Tense ( + ) S + Tobe + Ving









( - ) S + Tobe + Not + Ving











( ? ) Tobe + S + Ving




3
Present Perfect Tense



( + ) S + Have/has + V3











( - ) S + Have/has Not + V3











( ? ) Have/has + S + V3



4
Present Perfect Continous Tense

( + ) S + Have/has + been + Ving










( - ) S + Have/has Not + been + Ving









( ? ) Have/has + S + been + Ving

5 Past Past Tense





( + ) S + V2













( - ) S + Did + not + V1











( ? ) Did + S + V1




6
Past Continous Tense ( + ) S + was/were + Ving









( - ) S + was/were + Not + Ving










( ? ) Was/were + S + Ving



7
Past Perfect Tense



( + ) S + Had + V3












( - ) S + Had + Not + V3











( ? ) Had + S + V3




8
Past Perfect Continous Tense


( + ) S + Had + been + Ving











( - ) S + Had + Not + been + Ving










( ? ) Had + S + been + Ving


9 Future Future Tense




( + ) S + + will + V1












( - ) S + will + not + V1











( ? ) will + S + V1




10
Future Continous Tense ( + ) S + will + be + Ving









( - ) S + will + Not + be + Ving










( ? ) will + S + be + Ving



11
Future Perfect Tense



( + ) S + will + Have + V3











( - ) S + will + Not + have + V3










( ? ) Will + S + have + V3



12
Future Perfect Continous Tense

( + ) S + will + Have + been + Ving










( - ) S + will + Not + have + been + Ving









( ? ) Will + S + have + been + Ving

13 Past Future Past Future Tense



( + ) S + + would + V1











( - ) S + would + not + V1











( ? ) would + S + V1




14
Past Future Continous Tense ( + ) S + Would + be + Ving









( - ) S + would + Not + + be+ Ving









( ? ) would + S + be + Ving



15
Past Future Perfect Tense


( + ) S + would + have + V3











( - ) S + would + not + have + V3










( ? ) Would + S + V3




16
Past Future Perfect Continous Tense
( + ) S + Would + Have + been + Ving









( - ) S + Would + Not + have + been + Ving









( ? ) Would + S + have + been + Ving

Tenses / Grammar dan BPK

Gampang2 susah ya belajar tenses bahasa inggris itu....penuh pengorbanan waktu dan tenaga...jika tidak sungguh sungguh pasti gak akan bisa...
dan gak bisa instant juga loh untuk belajar itu.

Kemarin Kamis ambil kartu ujian di BPK, aagak di sertai dengan hujan rintik2 akhirnya saya mendapat no ujian yang sudah di paraf panitia dan tak lupa juga di cap....
membeli beberapa kisi kisi soal yang lumayan cukup mahal untuk copy annya...18 ribu dengan 3 modul (bahasa inggris, TPA, dan Bahasa Indonesia)
Serta tak lupa mengecek Lokasi Ujian...dan Kembali bersyukur lagi kepada Allah SWT Si Penguasa alam semesta jagad rasa dan isi nya serta maha Adil dan bijak sana karena di berikan lokasi ujian yang tidak jauh dari rumah...di anjungan lampung taman mini indonesia indah....sungguh luar biasa hari itu.

kembali ke Tenses, tenses di bagi menjadi 16 jenis :
1. Present Tense
2. Present Continous Tense
3. Present Perfect Tense
4. Present Perfect Continous Tense
5. Past Tense
6. Past Continous Tense
7. Past Perfect Tense
8. Past Perfect Continous Tense
9. Future Tense
10 Future Continuos Tense
11. Future Perfect Tense
12. Future Perfect Continous Tense
13. Past Future Tense
14. Past Future Continous Tense
15. Past Future Perfect Continous Tense
16. Past Future Perfect Continous Tense

Masing Masing tenses memiliki pola sendiri sendiri....memang jika kita sudah mengetahui pola nya, insya Allah Pasti kita bisa...dan biasa...ya asal ada niat dan berusaha serta pantang menyerah....

Tuesday, November 17, 2009

Asyiiiik berenang .... :)


Senang nya hari itu, kita sekeluarga berenang di kolam renang pertamina...ya lumayan bagus untuk kolam renang nya....

Dan tidak di sangka....anindya begitu senang nya mandi di kolam yang begitu luasnya....tertawa sambil memain kan air yang sedang menari mengelilingi nya....

Kami begitu bahagia saat itu....sungguh sangat berkesan. syukur alhamdulillah moment tersebut tak lupa untuk kami abadikan...

jeprat jepret....heheheheeh mama nya anindya dan anindya bergaya....cheersss......tak lupa saya juga selalu mengingatkan istri saya untuk selalu memegang kuat-kuat anindya....karena sangat gesit sekali gerakannya...takut melorot saja....(jangan sampai ya Allah, Lindungilah Anak Kami selalu melalui anugerah dan pancaran Mu)

sebenarnya memang sangat beresiko sekali anindya yang baru berumur 7 bulan sudah di ajak ke kolam renang yang besar....tapi dari pancaran matanya anindya sungguh sangat senang, dan menyukai sekali olah raga ini...dan sama sekali anindya tidak menangis...

saya pikir dia pasti akan sangat menyukai olah raga ini dan akan menjadi salah satu hobby nya.....

Jadi Atlete Profesional deh ya Anindya......

love u
muach
~ayah~

Friday, November 13, 2009

Ini dia Foto-Foto Fun Walk LIA


ini dia ayah dan anindya....hehehehe (topi nya preman ya ayah...) tapi bukan preman loh

Manis nya kamu dengan jilbab putih mu itu ya nak...

mamanya anindya lagi action


my happy family (yang belakang tidak include ya)

Sembilan Jenis Manfaat Jalan Kaki


February 11, 2009 By: redaksi Category: Artikel

dari : email Pak Jatmin

jalan kaki

STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki.

(1) Serangan Jantung.

Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang
lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya,
tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.

Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat
meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.

(2). Stroke.

Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki
setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

(3). Berat badan stabil.

Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan
terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

(4). Menurunkan berat badan.

Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan
gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

(5). Mencegah kencing manis.

Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).

Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.

(6). Mencegah osteoporosis.

Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman
osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium,
sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

(7). Meredakan encok lutut.

Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris) . Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri. Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan
keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.

Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu
mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.

Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki.

Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.

(8) Depresi.

Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.

(9). Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma).

Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltic usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Semoga bermanfaat


http://tje-media.com/2009/02/sembilan-jenis-manfaat-jalan-kaki/

Mengatasi Kejenuhan & Menikmati Pekerjaan…….

September 17, 2008 By: redaksi Category: Artikel

“Work is either fun or drudgery. It depends on your attitude. I like fun. - Bekerja tidak menyenangkan, tidak juga terlampau berat. Semua itu tergantung pada sikap Anda. Saya suka bekerja menyenangkan.”
Colleen C. Barrett

santai
Setiap hari kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja, entah di kantor, pasar, sawah, lapangan atau di manapun kita berada. Seorang karyawan misalnya, rata-rata ia akan menghabiskan waktu 8 jam setiap hari. Delapan jam adalah waktu yang sangat panjang dan melelahkan bila kita tidak menikmati pekerjaan, tidak bersemangat, sedih, lesu, dan mengantuk. Seandainya dipaksakan pun hanya akan membuang waktu dan tenaga, karena hasilnya tidak akan maksimal.
Jenuh dan tidak menikmati pekerjaan adalah hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Tetapi kita harus pandai menyiasati agar hal tersebut tidak berlarut-larut dan menghambat produktivitas kita.

Ada 7 kiat agar kita dapat menikmati pekerjaan dan mudah mengatasi kejenuhan, untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal.
pertama sebelum memulai bekerja adalah mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu. Bermacam faktor dapat memicu kejenuhan, sehingga kita tidak dapat menikmati pekerjaan. Tetapi bila kita mencintai pekerjaan yang sedang kita tekuni, maka kita akan merasa lebih berarti, karena pada dasarnya setiap orang di dunia ini memiliki peran dan sama-sama penting.
Mencintai pekerjaan juga akan mendorong semangat kita untuk bekerja dengan penuh tangung jawab. Mengutip kata-kata seorang guru etos kerja Indonesia, Jansen Sinamo, “Kerja adalah amanah, Anda harus bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab.” Bertanggung jawab dalam arti melakukan apa yang terbaik seringkali berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hasil pekerjaan sekaligus semangat kerja kita.

Realitas kehidupan kerja juga tidak lepas dari berbagai macam hambatan, entah dalam bentuk persaingan atau sabotase, kurangnya fasilitas dan modal, tekanan dari atasan dan lain sebagainya. Tak jarang hambatan atau dalam bahasa positif disebut dengan ‘tantangan’ menjadikan kita tidak menikmati pekerjaan. Tetapi jangan pernah sekalipun membiarkan tantangan dalam pekerjaan menghambat kinerja kita.
Langkah yang dapat kita tempuh dalam menghadapi tantangan adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif, kita akan melihat tantangan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Pepatah bijak dari Jepang sebagaimana dikutip dalam The Prentice Hall Encyclopedia of World Proverb menyebutkan, “Adversity is the foundation of virtue - Tantangan adalah dasar dari kebaikan. ” Artinya, kita akan dapat menjaga semangat kerja tetap tinggi dan menikmati pekerjaan dengan selalu berpikir positif.

Selain itu, kenikmatan dalam menjalankan pekerjaan di antaranya dipacu oleh kemampuan yang kita miliki. Bila pekerjaan menuntut tingkat kemampuan tertentu, sementara kemampuan kita sendiri terbatas akan sangat mudah memicu suasana kerja yang menjemukan atau tidak menyenangkan. Alangkah baiknya jika kita selalu meningkatkan kemampuan, mengasah keahlian dan mengisi pikiran dengan informasi atau ilmu pengetahuan terbaru.
Langkah tersebut akan berpengaruh terhadap cara kita menyelesaikan pekerjaan, misalnya cara yang kita lebih bervariasi dan kreatif. Cara kerja yang kreatif lebih memastikan kita senang mengerjakan tugas kita. “…even without success, creative persons find joy in a job well done. Learning for its own sake is rewarding… - …meskipun tanpa kesuksesan, orang yang kreatif sangat menikmati pekerjaan yang dapat ia selesaikan dengan baik… Belajar hanya untuk meningkatkan kreatifitas akan selalu bermanfaat,” kata Mihaly Csikszentmihalyi.

Sementara langkah lain yang bisa kita tempuh untuk dapat menikmati pekerjaan adalah memupuk sikap konsisten. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kehidupan di dunia kerja sarat dengan aneka tantangan. Tetapi bila kita selalu bersikap konsisten terhadap tujuan semula, yaitu menghasilkan pekerjaan terbaik, maka keresahan, kekhawatiran, kebosanan dan segala yang kurang menyenangkan dalam pekerjaan akan tergantikan dengan rasa tenang dan senang. Pada akhirnya sikap konsisten tersebut menjadikan kita lebih maju dalam bidang pekerjaan kita.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan. Kerjakan tugas yang terpenting, dan menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu yang sudah kita tentukan sendiri. Patuhilah target deadline atau batas waktu, dan kita patut malu jika melanggarnya. Dengan demikian, kita akan terpacu untuk segera menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa terbebani.
Sementara itu, kita tidak dapat memungkiri bahwa kita selalu membutuhkan dukungan orang lain. John Ruskin menerangkan, “Every great man is always being helped by everybody, for his gift is to get good out of all things and all persons. - Setiap orang yang hebat selalu didukung oleh orang lain, karena kebaikan yang ia dapatkan bersumber dari bermacam sebab dan dukungan orang lain.” Kecerdasan dalam mengelola hubungan dengan orang-orang dalam lingkungan sangat berpengaruh terhadap suasana psikologis kita saat bekerja, terlebih terhadap hasil pekerjaan.

Maka langkah yang harus kita tempuh adalah menciptakan suasana kerja yang komunikatif. Luangkan waktu setidaknya untuk mendengar dan berusaha memahami harapan dan persoalan yang sedang dihadapi oleh orang-orang dalam lingkup pekerjaan kita. Dengan demikian akan tercipta saling pengertian dan jalinan keakraban, yang pada akhirnya melahirkan suasana menyenangkan dalam bekerja.

Mungkin salah satu sebab kita tidak bersemangat kerja, bosan, malas dan lain sebagainya dikarenakan potensi kita kurang diberdayakan atau kurang dihargai. Kalau saja potensi itu digabungkan dengan semangat kerja, pasti hasilnya sangat mengagumkan. Maka langkah yang bisa kita tempuh adalah mencoba saling memotivasi dan menghargai sesama rekan kerja, atasan, bawahan maupun kolega kerja.
Motivasi dan penghargaan tidak saja menciptakan keakraban dalam lingkungan kerja, tetapi juga mengobarkan semangat untuk berpacu dalam prestasi. “Motivation is the fuel, necessary to keep the human engine running. - Motivasi adalah bahan bakar, sangat penting untuk menghela semangat kerja manusia,” kata Zig Ziglar. Dengan saling menghargai dan memotivasi, kita akan senantiasa mendapatkan sumber semangat untuk lebih giat bekerja.

Satu hal yang harus kita pikirkan, waktu akan terus berlari tanpa memandang apakah kita sedang bersemangat kerja, lesu, gembira atau mengantuk. Maka jangan sia-siakan waktu, lakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Tujuh kiat di atas akan membantu kita bekerja dengan lebih baik, karena selalu ada jalan untuk melakukan pekerjaan kita dengan lebih baik. “There is a way to do it better…find it. - Selalu ada jalan untuk bekerja dengan baik…carilah,” kata Thomas Edison.

Situational Leadership Training Report


Situational Leadership Training Report

June 17, 2008 By: redaksi Category: Info Training

sITUATIONAL LEADERSHIP

“you don’t have being manager to be a leader, the leader is in you”

leadership is the process of influencing others towards the achievement of organizational goals

managing people : penting untuk menjadi seorang leader yang efektif. Melakukan pendekatan dengan kecerdasan emosi, komunikasi yang baik serta mampu menjadi role model

Situational leadership : mampu menyesuaikan tipe kepemimpinan, komunikasi dan berinteraksi sesuai dengan situasi yang dihadapi

Ketrampilan dasar dalam kepemimpinan situasional :

1. analisa / diagnosa

analisa dan memahami karakter dan kebutuhan pengembahan anak buah serta mendapatkan informasi dan tanda tanda dari lingkungannya agar dapat menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan

2. flexible

kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang beragam dan memahami konsekwensi dari penggunaan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai

3. komunikasi

membangun kesepakatan terhadap anak buah, merencanakan program pengembangan, menyepakati tujuan, gaya kepemimpinan yang tepat, perilaku yang diharapkan dan yang tidak diharapkan, cara dan seberapa sering saling berhubungan

Empat tingkat pengembangan yang dibutuhkan anak buah

Competence

Level

Commitment

Level

D4

High

High

Experienced at job, comfortable with own ability to do it well. Want to do an excellent job.

D3

High

Variable

Experienced and capable but may lack confidence or motivation to do work well or quickly.

D2

Some

Low

May have some relevant skills but won’t be able to do the job without help. The task may be new to them.

D1

Low

Low

Generally lack the specific skills for the task and lack any confidence or motivation to tackle it.

4 gaya kepemimpinan (flexible) :

Directing (S-1) The leader provides specific instructions and closely supervises task accomplishment
Coaching (S-2) The leader continues to direct and closely supervise task accomplishment, but also explains decisions, solicits suggestions, and praises progress
Supporting (S-3) The leader facilitates and supports efforts toward task accomplishment and shares responsibility for decision-making
Delegating (S-4) The leader turns over responsibility for decision-making and problem-solving to the follower
Sehingga secara singkat, konsep kepemimpinan situasional adalah seperti tabel dibawah ini :

Mengapa setiap orang bereaksi berbeda pada stimulus yang sama?
- early life experiences
- biological makeup
- learning

menggunakan pemahaman karakter untuk menghargai diri sendiri dan menghargai serta membangun komunikasi yang baik dengan orang lain

5 core skills in situational leadership :
1. value other’s esteem : specific and sincere
2. listen with empathy ; mendengarkan dibagi menjadi :
a. ignoring
b. pretending
c. sympathy
d. emphathy
3. share & create trust
4. engage others
5. provide support without removing responsibility

Emphathy = feelings and facts

- mendengarkan dan menangkap perasaannya
- menetralisir perasaan negatif
- tunjukkan kepedulian anda terhadap orang lain
- merespon baik hal yang terkait dengan perasaan maupun fakta

share & create trust
tahapan share & create trust :
- sharing information
- sharing rational / reasons
- sharing feelings
- trust

key points of share & create trust :

Courage & Consideration

- jelaskankan alasan2 mengapa tindakan tertentu harus dilakukan
- gunakan pertimbangan yang tepat
- selektif dan seimbang
- jujur pada diri sendiri

yang paling baik dalam share & create trust is engage others ( melibatkan orang lain), membuat orang lain memiliki pola pikir seperti kita.

key question : WHAT CAN YOU DO ?

- jadikan keterlibatan sebagai pilihan pertama kita
- lepaskan ide dari setiap orang dengan mengajukan pertanyaan2
- involvement akan menentukan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab

provide support without removing responsibility

- sebagai pemimpin kita perlu memberikan bantuan kepada orang lain agar mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
- apa yang sering membuat kita mengambil alih tanggung jawab?
a. deadlines
b. conpetency
c. pengetahuannya belum cukup
d. bersifat rahasia
e. kurang orang
f. for the first time
g. resiko tinggi
- Apa akibatnya bila kita sering mengambil alih tanggung jawab orang lain?
a. beban bertambah
b. anak buah tidak berkembang
c. semangat anak buah hilang
d. tidak fokus

key question :
WHAT CAN I DO ?
(without removing the monkey (tasks) to us)
proses berinteraksi dengan baik


http://tje-media.com/2008/06/situational-leadership-training-report/

KINERJA LEADERSHIP SEBUAH PERSPEKTIF BARU


KINERJA LEADERSHIP SEBUAH PERSPEKTIF BARU

May 19, 2008 By: redaksi Category: Artikel

Oleh Dicky

Dalam organisasi pada umumnya, sering kita jumpai seseorang yang memegang posisi leadership tidak menghasilkan kinerja bagi organisasi yang dipimpinnya, sehingga timbul pertanyaan : “Sebenarnya kinerja macam apa yang diharapkan dari leader?”. Banyak penyebab yang menjadikan leader tidak menghasilkan kinerja bagi organisasi yang dipimpinnya.

” PERTAMA :
Kemungkinana leader tidak memahami kinerja yang diharapkan dari posisisnya sebagai leader.

” KEDUA :
kemungkinan leader tidak memahami peran leadership yang disandangnya

” KETIGA :
Kemungkinan leader tidak memiliki leadership skill yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja leadership

” KEEMPAT :
Kemungkinan leader tidak memiliki semangat untuk memfokuskan dan mendorong usahanya dalam menghasilkan kinerja leadership.

Diperlukan rerangka konseptual kinerja untuk memberikan peta bagi para leader tentang komponen yang diperlukan untuk membangun kinerja leadership bagi oganisasi. Oleh karena perwujudan kinerja untuk membangun kinerja leadership melibatkan banyak personel di dalam organisasi, diperlukan rerangka konseptual yang dapat dijadikan sebagai working model, sehingga leader dapat menghasilkan kinerja leadership

MANAGERSHIP VERSUS LEADERSHIP

Managership berbeda dengan leadership dalam beberapa hal berikut ini :

1.Leadership berhubungan dengan top line: “Apa yang ingin kita hasilkan?”.
Managership berkaitan dengan bottom line : “Bagaimana kita menghasilkan sesuatu dengan cara terbaik dan efisien”.

2.Leadership melaksanakan sesuatu yang tepat.
Managership melaksanakan sesuatu dengan benar.

3.Leadership menentukan apakah tangga disandarkan pada dinding yang tepat.
Managership berkaitan dengan efisinsi dalam pemanjatan tangga menuju keberhasilan.

4.Leadership berkaitan dengan inovasi dan penciuman inisiatif .
Managership berkaitan dengan pengkopian, dan pengelolaan status quo.

5.Leadership berkaitan dengan “apa” dan “mengapa”.
Managership berkaitan dengan “bagaimana”.

6.Leadership berkaitan dengan kepercayaan (trust)-berkaitan dengan kemanusiaan.
Managership berkaitan dengan sistem, pengendalian, prosedur, kebijakan dan struktur.

Leader adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan visi yang mengandung kewajiban untuk mewujudkannya, yang membawa orang lain ke tempat yang baru, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya ke dalam kenyataan. Leader memiliki kemampuan menarik orang lain untuk secara bersama-sama mewujudkan visinya. Apa yang dilakukan oleh leader adalah menginspirasi orang lain, dan memberdayakan orang lain untuk mewujudkan visinya. Leader menarik orang lain bukan mendorong orang lain.

Usaha untuk menjadi seorang leader bukan sesuatu yang mudah dilaksanakan, sebagaimana tidak mudah pula untuk menjadi seorang dosen atau seorang dokter. Oleh karena itu, jika orang mengatakan bahwa menjadi leader adalah mudah, orang tersebut sebenarnya membohongi dirinya sendiri. Namun , belajar untuk memimpin sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang kita perkirakan, karena kita masing-masing memiliki potensi untuk menjadi seorang leader. Proses untuk menjadi seorang leader persis sama dengan proses untuk menjadi manusia seutuhnya. Leader memegang kepercayaan orang lain, yang terdiri dari bawahan, pengikut, staf, rekan kerja lain. Pengikut mengharapkan leader untuk menafsirkan realitas, menjelaskan kenyataan sekarang, dan melukiskan gambaran masa depan (visi) yang harus diwujudkan. Leader memerlukan kerangka konseptual untuk membangun kinerja leadership yang menjadi tanggung jawabnya dan untuk membangun leadership potensial seluruh anggota organisasi.

KINERJA LEADERSHIP

Orang yang memegang posisi leadership perlu memahami kinerja apa yang dituntut dari padanya untuk dapat memenuhi persyaratan peran, kompetensi, dan usaha yang diperlukan dalam meghasilkan kinerja tersebut. Secara singkat leader organisasi dituntut untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan agar organisasi mampu bertahan hidup dan berkembang di dalam lingkungan bisnis yang dimasukinya. Dan oleh karena lingkungan bisnis global sekarang ini sangat turbulen, organisasi sangat memerlukan leader untuk menciptakan perubahan-perubahan yang diperlukan oleh organisasi, agar organisasi mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. bahkan oleh karena perubahan di lingkungan bisnis global telah mengalami perubahan menjadi pesat, radikal, konstan, dan persuasif.
Leader dituntut untuk membangkitkan leadership potensial semua anggota organisasi, sehingga organisasi memiliki banyak leader untuk mampu secara respontif menghadapai perubahan atau menciptakan perubahan yang diperlukan.
Untuk menghsilkan kinerja leadership dan untuk membangkitkan leaderhip potensial seluruh anggota organisasi, leader memerlukan suatu rerangka konseptual sebagai working model.

RERANGKA KONSEPTUAL KINERJA LEADERSHIP

Rerangka konseptual kinerja leadership (conceptual framework of leadership performance) adalah suatu struktur komponen-komponen yang membentuk kinerja orang yang memegang posisi leadership. Rerangka konseptual ini dipakai sebagai model untuk membangun kinerja leadership yang bersifat abstrak. Setiap komponen yang membentuk rerangka konseptual ini dapat dikembangkan lebih lanjut secara rinci dan bersifat konseptual pula.

Mengapa kinerja leadership memerlukan rerangka konseptual ? Rerangka konseptual kinerja leadership dibutuhkan untuk :

1. Memungkinkan orang yang memegang posisi leadership memahami kinerja yang dituntut daripadanya berupa peran, ketrampilan, serta usaha yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja tersebut.
2. Memungkinkan leader membangkitkan leadership potensial seluruh anggota organisasi, sehingga organisasi secara responsif mampu menghadapi perubahan, bahkan menciptakan perubahan yang diperlukan.

Penjelasan Singkat Gambar Rerangka Konseptual Kinerja leadership

Kinerja leadership (kotak No. 1) ditentukan oleh tiga faktor : bakat dan kemampuan (kotak No. 2), persepsi tentang peran (kotak No. 3), dan usaha (Kotak No. 4).

leadership

Kinerja leadership pada dasarnya adalah untuk menjadikan organisasi yang dipimpinnya sebagai mission-focused, vision-directed, philosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5).

Oleh karena leader dituntut untuk menghasilkan kinerja leadership seperti tersebut diatas, maka leader perlu memahami value-adding role (kotak No. 6) yang disandangnya. Untuk mampu melaksanakan value-adding role tersebut, leader perlu memiliki leadership skill memadai (kotak No.7).

Usaha (kotak No.4) merupakan faktor yang menentukan apakah bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh leader (kotak No.2) dan persepsi tentang peran (kotak No.3) mampu menghasilkan kinerja leadership (kotak No.1). Untuk mampu menjadikan organisasinya sebagai mission-focused, vision-directed, philosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5),

Leader memerlukan sarana untuk memacu usahanya dan usaha seluruh anggota organisasi. Risk and learning (kotak No.8) merupakan pembangkit usaha leader dan seluruh anggota organisasi untuk mewujudkan kinerja leadership. Belief dan courage (kotak No.9) merupakan pemacu semangat leader dan seluruh anggota organisasi di dalam usaha mewujudkan kinerja leadership.

KINERJA YANG DITUNTUT DARI LEADER

Dalam posisinya sebagai leader, kinerja apa yang dituntut dari seseorang?. Penentuan kinerja macam apa (kotak No.1) yang dituntut dari seorang leader sangat menentukan peran yang disandang oleh seseorang (kotak No.3), bakat dan kemampuan (kotak No.2) yang diperlukan untuk melakasankan peran tersebut, serta usaha (kotak No.4) yang dicurahkan untuk mewujudkan bakat dan kemampuan dalam peran yang dipegangnya.
Di dalam memimpin organisasi, pada dasarnya leader dituntut menghasilkan kinerja untuk menjadikan organisasinya sebagai mission-focused , vision-directed, phylosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5).

ING NGARSA SUNG TULADA (PATH FINDING)

Seorang leader harus berada didepan sebagai tokoh teladan.
Apa makna “di depan leader memberikan teladan?”

1. Leader memiliki visi, sesuatu kemampuan untuk melihat melampaui realitas sekarang untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, dan untuk mencapai keadaan yang belum pernah dialami sebelumnya. Visi menjadikan leader terdepan dalam cara berpikir, melampaui orang pada umumnya. Visi menjadikan leader terbuka terhadap hal-hal baru yang merupakan trend masa yang akan datang. Leader adalah trend setter.

2. Leader merumuskan visi organisasi dan memilki komitmen tinggi terhadap visi organisasi yang telah dirumuskan.

3. Leader mengkomunikasikan visi organisasi kepada seluruh anggota organisasi agar di dalam diri orang tersebut tumbuh komitmen mereka terhadap visi organisasi.

4. Leader tidak hanya memiliki komitmen terhadap visi organisasi yang telah dirumuskan, namun juga memiliki komitmen terhadap perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi menjadi kenyataan.

5. Organisasi, terdepan untuk mengkomunikasikan core beliefs dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi, dan terdepan untuk mewujudkan core values ke dalam perilakunya sepanjang perjalanan mewujudkan visi organisasi.

ING MADYA MANGUN KARSA (ALIGNING)

Seorang leader berasa di tengah bersama-sama dengan pengikutnya membangkitkan keyakinan dasar (core beliefs) dan nilai dasar (core values) agar para pengikutnya tetap bersemangat tinggi dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi. Perjalanan untuk mewujudkan visi ibarat “swimming upstream”, merupakan perjalanan yang menguras enerji, berjangka panjang, dan penuh dengan rintangan. Meskipun leader telah secara jelas menggambarkan visi organisasi yang perlu diwujudkan di masa depan, namun jika dalam perjalanan mewujudkan visi tersebut dijumpai kegagalan, orang akan cenderung meragukan kebenaran visi dan orang akan mudah kembali ke cara berpikir dan bertindak lama yang telah dikenal sebelumnya. Oleh karena itu, tanpa core beliefs yang kuat terhadap visi yang telah dirumuskan, orang dapat kehilangan semangat dalam perjalanan untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, leader perlu menanamkan core beliefs kepada anggota organisasi untuk membangkitkan dan mempertahankan semangat anggota organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi.

Seorang leader memiliki kesediaan untuk menerima kegagalan yang dilakukan oleh pengikutnya. kesediaan ini memacu anggota organisasi untuk melakukan eksperimen suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam menciptakan improvement berkelanjutan terhadap sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Tidak ada kegairahan untuk bereksprimen akan menyebabkan tidak jadinya improvement, dan tidak adanya improvement berarti tidak ada perubahan. Padahal perubahan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi di lingkungan bisnis yang turbulen.

TUT WURI HANDAYANI (MOTIVATING AND INSPIRING)

Seorang leader berada di belakang anggota organisasi untuk melakukan pemberdayaan terhadap pengikutnya melalui pendidikan, pelatihan, penyediaan teknologi memadai, serta dukungan. Dukungan seorang leader kepada pengikutnya dapat berupa sumber daya yang diperlukan oleh pengiut untuk mewujudkan visi dan dukungan moral berupa pemberian semangat kepada pengikut, jika mereka kekurangan atau kehilangan semangat dalam perjalanan panjang untuk mewujudkan visi organisasi.


http://tje-media.com/2008/05/kinerja-leadership-sebuah-perspektif-baru/

Monday, November 2, 2009

FUN WALK LIA 50th Anniversary

FUN WALK LIA
50th Anniversary

ini adalah kali pertama kami sekeluarga mengikuti acara resmi dari sebuah perusahaan...
hari minggu kemarin kami sekeluarga Bapak Mertua, Ani, Anindya, Istri saya dan Saya jalan jalan mengitari lingkar luar Stadion Glora Bung Karno...wah cuape sekali....tetapi senang...kita bisa foto foto bareng di acara tersebut.

acara di meriahkan oleh bintang bintang AFI ...ya lumayan lah cukup berkesan di hati.
Semua senang.

mungkin jika ada acara seperti ini lagi kita pasti akan ikut kembali....

BravO LiA

foto foto nya menyusul saja deh ya....

Saturday, October 31, 2009

ikhlas

Ikhlas....

itu pasti sangat indah....
jika setiap insan dapat ikhlas
hidup ini pasti akan lebih indah

banyak kutemui insan insan yang tak ikhlas...
bahkan terkadang kulihat itu ada dalam diriku jua....
malu aku di hadapan Nya

ku harus belajar....
belajar untuk ikhlas...
karena dengan itu...
hidupku akan terus bermakna...

31 oktober 2009
agus haryanto

Thursday, October 29, 2009

Lidah Adalah Amanah


Oleh: KH Abdullah Gymnastiar

Kualitas diri seseorang bisa diukur dari kemampuannya menjaga lidah. Orang-orang beriman tentu akan berhati-hati dalam menggunakan lidahnya. "Wahai orang-orang beriman takutlah kalian pada Allah dan berkatalah dengan kata-kata yang benar." (QS Al-Ahzab:70). Sementara itu, Rasulullah saw bersabda, "Siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia berkata baik atau diam". (HR Bukhari-Muslim).

Rasulullah adalah figur teladan yang sangat menjaga kata-katanya. Beliau berbicara, beruap, berdialog, juga berkhutbah di hadapan jamaah dengan akhlak. Demikian tinggi akhlak beliau hingga disebutkan bahwa kualitas akhlak beliau adalah Al-Quran. Mulut manusia itu seperti moncong teko. Moncong teko hanya mengeluarkan isi teko. Kalau ingin tahu isi teko, cukup lihat dari apa yang keluar dari moncong itu. Begitu pun jika kita ingin mengetahui kualitas diri seseorang, lihat saja dari apa yang sering dikeluarkan oleh mulutnya.


Nabi Muhammad saw termasuk orang yang sangat jarang berbicara. Namun, sekalinya berbicara, isi pembicaraannya bisa dipastikan kebenarannya. Bobot ucapan Rasulullah sangat tinggi, seolah tiap kata yang terucap adalah butir-butir mutiara yang cemerlang. Indah, berharga, bermutu, dan monumental. Ucapan Rasulullah saw menembus hati, menggugah kesadaran, menghujam dalam jiwa, dan mengubah perilaku orang (atas izin Allah). Bukan saja karena lisan Rasulullah dibimbing Allah dan posisinya sebagai penyampai wahyu, di mana ucapan-ucapan darinya menjadi dasar hukum. Lebih dari itu, Rasulullah sejak kecil sudah dikenal sebagai Al-Amin, tidak pernah berkata dusta walau sekali saja. Investasi moral ini tentu sangat mempengaruhi kualitas ucapannya.

Dalam sebuah kitab ada keterangan menarik. Disebutkan ada empat jenis manusia diukur dari kualitas pembicaraannya.

Pertama, orang yang berkualitas tinggi. Kalau dia berbicara, isinya sarat dengan hikmah, ide, gagasan, solusi, ilmu, dzikir, dan sebagainya. Orang seperti ini pembicaraannya bermanfaat bagi dirinya sendiri, juga bagi orang lain yang mendengarkan. Jika dia diajak berbicara sekalipun ngobrol, ujungnya adalah manfaat.

Ketika disodorkan padanya keluhan tentang krisis, dengan tangkas dia menjawab, "Krisis adalah peluang bagi kita untuk mengevaluasi kekurangan yang ada. Dengan krisis, siapa tahu kita akan lebih kreatif? Kita bisa mencari celah-celah peluang inovasi. Pokoknya jangan putus asa, semangat terus!" Siapa saja yang biasa berbicara tentang solusi, gagasan, hikmah, dan hal-hal serupa itu, insya Allah dia adalah manusia yang berkualitas.

Kedua, orang yang biasa-biasa saja. Ciri orang seperti ini adalah selalu sibuk menceritakan peristiwa. Melihat ada kereta api terguling, dia berkomentar ribut sekali. Seolah dirinya yang kelindes kereta. Ketika bertemu seorang artis, terus dicerita-ceritakan tiada henti. Pokoknya ada apa saja dikomentari. Dia seperti juru bicara yang wajib berkomentar kapan pun ada peristiwa. Tidak peduli peristiwa layak dia komentari atau tidak.

Ini tipe manusia tukang cerita peristiwa. Prinsip yang dia pegang: "Pokoknya bunyi!" Tidak ada masalah dengan peristiwa. Jika melalui itu semua kita bisa memungut hikmah yang sebaik-baiknya, insya Allah peristiwa bermanfaat. Namun, jika dari peristiwa-peristiwa itu tidak ada yang dituju kecuali menunggu sampai mulut lelah sendiri, ini tentu kesia-siaan.

Ketiga, orang rendahan. Cirinya kalau berbicara isinya hanya mengeluh, mencela, atau menghina. Apa saja bisa jadi bahan keluhan. "Aduuuh ini pinggang, kenapa jadi sakit begini. Hari ini kayak-nya banyak masalah, nih!" Ketika kepadanya disodorkan makanan, jurus keluhannya segera berhamburan. "Makanan kok dingin begini? Coba kalau ada sambel, tentu lebih nikmat. Aduuuh, kerupuk ini, kenapa kecil-kecil begini?" Terus saja makanan dikeluhkan, walau kenyataannya semua akhirnya habis juga.

Mengeluh dan mencela, itu hari-hari orang rendahan. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Ketika turun hujan, hujan segera dicaci. "Ohh, hujan melulu, di mana-mana becek. Jemuran nggak kering-kering." Ketika di jalanan macet, mengeluh. Ketika ada lampu merah, mengeluh. Ketika ada polisi, mengeluh. Ketika ada orang meminta-minta, mengeluh. Dan seterusnya. Seolah tiada hari berlalu tanpa keluh-kesah. Alangkah menderita hidup orang yang dipenjara oleh
keluh-kesah. Dia tidak bisa membedakan mana nikmat dan mana musibah. Seluruh lembar hidupnya dimaknai sebagai kesusahan, sehingga layak dikeluhkan.

Keempat, orang yang dangkal. Adalah mereka yang semua pembicaraannya tidak keluar dari menyebut-nyebut kehebatan dirinya, jasa-jasanya, kebaikan-kebaikannya. Padahal hidup ini adalah pengabdian untuk Allah. Mengapa harus kita membanggakan apa yang Allah titipkan pada kita?

Ada orang pakai cincin segera berkomentar, "Oh, itu sih mirip cincin saya." Ada orang beli mobil baru, "Nah, ini seperti yang di garasi saya itu." Ada kucing berbulu tebal melompat, "Kucing ini gondrong. Oh yaa, kucing gondrong itu mirip singa. Hai, tau nggak? Saya sudah pernah ke Singapura, lho. Hebat sekali kota Singapura. Hanya orang yang hebat saja bisa pergi ke sana." Orang-orang dangkal ini akan terus berbicara tiada henti. Tak lupa dia selalu menyelipkan kata-kata kesombongan dan membanggakan diri.

Orang-orang dangkal tiada bosan mengekspose diri, menyebut jasa, kebaikan, dan prestasinya. Dia selalu ingin tampak menonjol dan mendominasi. Jika ada orang lain yang secara wajar tampak lebih baik, hatinya teriris-iris, tidak rela, dan sangat berharap orang itu akan segera celaka. Inilah ilmu gelas kosong. Gelas kosong, maunya diisi terus. Orang yang kosong dari harga diri, inginnya minta dihargai terus. Kita harus berhati-hati dalam berbicara. Harus kita sadari bahwa berbicara itu dibatasi oleh etika-etika. Hendaklah kita ada di atas rel yang benar. Jangan sampai kita jatuh dalam apa-apa yang Allah larang.

Dalam berbicara kita jangan bergunjing (ghibah). Bergunjing adalah perbuatan yang ringan, bahkan bagi sebagian orang mungkin dianggap mengasyikkan. Namun, jika dilakukan dengan sengaja, apalagi dengan kesadaran penuh dan tekad menggebu, bergunjing bisa menjadi dosa besar.

"Dan janganlah kalian ber-ghibah (bergunjing) sebagian kalian terhadap sebagian yang lain. Apakah suka salah-seorang dari kalian makan daging bangkai saudaranya? Maka, kalian tentu akan sangat jijik kepadanya. Dan takutlah kalian kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat." (QS Al-Hujurat:12).

Kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai keinginan kita. Tapi kita bisa memaksa diri kita untuk melakukan yang terbaik menyikapi sikap orang lain. Banyak bicara tidak selalu buruk, yang buruk adalah banyak berbicara kebatilan. Boleh-boleh saja kita produktif berbicara, tapi harus proporsional. Jika kita berbicara hal yang benar dan memang harus banyak, tentu kita lakukan hal itu. Pembicaraan seringkali bergeser dari rel kebaikan ketika kita tidak proporsional.
Semua orang harus menjaga lidahnya. Tidak peduli apakah itu orang-orang yang dianggap ahli agama. Orang-orang yang pandai membaca Al-Quran atau hadis, tidak otomatis pembicaraannya telah terjaga. Di sini tetap dibutuhkan proses belajar, berlatih, dan terus berjuang agar mutu kata-kata kita semakin meningkat.

Alangkah ironi jika orang-orang yang ahli agama, namun tidak menjaga lisan. Dia banyak menasihati umat dengan perilaku-perilaku yang baik, tapi saat yang sama dia tidak melakukan hal itu. Jika orang-orang preman berkata kasar, jorok, dan tak mengenai tata krama, orang masih maklum. Namun, jika orang-orang alim yang melakukannya, tentu ini adalah bencana serius.

Satu langkah konkret untuk memulai upaya menjaga lisan adalah dengan mulai mengurangi jumlah kata-kata. Makin sedikit bicara, makin tipis peluang kesalahan. Sebaliknya makin banyak bicara, peluang tergelincir lidah semakin lebar. Jika lidah kita telah meluncur tanpa kendali, kehormatan kita seketika akan runtuh. Berbahagialah bagi siapa yang bisa berkata dengan akhlak tinggi. Selalu berkata baik. Jika tidak, cukup diam saja!

Saudaraku, sadarilah bahwa lidah ini adalah amanah. Tiap-tiap kata yang terucap darinya kelak akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Jadikan ucapan-ucapan kita adalah modal untuk mengundang keridhaan Allah. Jangan jadikan kata-kata itu sebagai sebab datangnya murka dan kebencian-Nya.

Semoga Allah SWT membimbing lisan kita untuk berucap mengikuti keteladanan Rasulullah saw. Ucapan itu keluar dari lisan bagai untaian mutiara yang sarat dengan kebenaran, berharga, bermutu, dan membawa maslahat bagi siapa pun yang mendengarkannya. Amin. Wallahu a'lam bish shawab.