Friday, November 20, 2009

Perbedaan dari Pola Masing Masing Tenses

no Tense Sub Tense Rumus
1 Present Present Tense




( + ) S + V1 (s/es)












( - ) S + Do/Does + not + V1










( ? ) Do/Does + S + V1



2
Present Continous Tense ( + ) S + Tobe + Ving









( - ) S + Tobe + Not + Ving











( ? ) Tobe + S + Ving




3
Present Perfect Tense



( + ) S + Have/has + V3











( - ) S + Have/has Not + V3











( ? ) Have/has + S + V3



4
Present Perfect Continous Tense

( + ) S + Have/has + been + Ving










( - ) S + Have/has Not + been + Ving









( ? ) Have/has + S + been + Ving

5 Past Past Tense





( + ) S + V2













( - ) S + Did + not + V1











( ? ) Did + S + V1




6
Past Continous Tense ( + ) S + was/were + Ving









( - ) S + was/were + Not + Ving










( ? ) Was/were + S + Ving



7
Past Perfect Tense



( + ) S + Had + V3












( - ) S + Had + Not + V3











( ? ) Had + S + V3




8
Past Perfect Continous Tense


( + ) S + Had + been + Ving











( - ) S + Had + Not + been + Ving










( ? ) Had + S + been + Ving


9 Future Future Tense




( + ) S + + will + V1












( - ) S + will + not + V1











( ? ) will + S + V1




10
Future Continous Tense ( + ) S + will + be + Ving









( - ) S + will + Not + be + Ving










( ? ) will + S + be + Ving



11
Future Perfect Tense



( + ) S + will + Have + V3











( - ) S + will + Not + have + V3










( ? ) Will + S + have + V3



12
Future Perfect Continous Tense

( + ) S + will + Have + been + Ving










( - ) S + will + Not + have + been + Ving









( ? ) Will + S + have + been + Ving

13 Past Future Past Future Tense



( + ) S + + would + V1











( - ) S + would + not + V1











( ? ) would + S + V1




14
Past Future Continous Tense ( + ) S + Would + be + Ving









( - ) S + would + Not + + be+ Ving









( ? ) would + S + be + Ving



15
Past Future Perfect Tense


( + ) S + would + have + V3











( - ) S + would + not + have + V3










( ? ) Would + S + V3




16
Past Future Perfect Continous Tense
( + ) S + Would + Have + been + Ving









( - ) S + Would + Not + have + been + Ving









( ? ) Would + S + have + been + Ving

Tenses / Grammar dan BPK

Gampang2 susah ya belajar tenses bahasa inggris itu....penuh pengorbanan waktu dan tenaga...jika tidak sungguh sungguh pasti gak akan bisa...
dan gak bisa instant juga loh untuk belajar itu.

Kemarin Kamis ambil kartu ujian di BPK, aagak di sertai dengan hujan rintik2 akhirnya saya mendapat no ujian yang sudah di paraf panitia dan tak lupa juga di cap....
membeli beberapa kisi kisi soal yang lumayan cukup mahal untuk copy annya...18 ribu dengan 3 modul (bahasa inggris, TPA, dan Bahasa Indonesia)
Serta tak lupa mengecek Lokasi Ujian...dan Kembali bersyukur lagi kepada Allah SWT Si Penguasa alam semesta jagad rasa dan isi nya serta maha Adil dan bijak sana karena di berikan lokasi ujian yang tidak jauh dari rumah...di anjungan lampung taman mini indonesia indah....sungguh luar biasa hari itu.

kembali ke Tenses, tenses di bagi menjadi 16 jenis :
1. Present Tense
2. Present Continous Tense
3. Present Perfect Tense
4. Present Perfect Continous Tense
5. Past Tense
6. Past Continous Tense
7. Past Perfect Tense
8. Past Perfect Continous Tense
9. Future Tense
10 Future Continuos Tense
11. Future Perfect Tense
12. Future Perfect Continous Tense
13. Past Future Tense
14. Past Future Continous Tense
15. Past Future Perfect Continous Tense
16. Past Future Perfect Continous Tense

Masing Masing tenses memiliki pola sendiri sendiri....memang jika kita sudah mengetahui pola nya, insya Allah Pasti kita bisa...dan biasa...ya asal ada niat dan berusaha serta pantang menyerah....

Tuesday, November 17, 2009

Asyiiiik berenang .... :)


Senang nya hari itu, kita sekeluarga berenang di kolam renang pertamina...ya lumayan bagus untuk kolam renang nya....

Dan tidak di sangka....anindya begitu senang nya mandi di kolam yang begitu luasnya....tertawa sambil memain kan air yang sedang menari mengelilingi nya....

Kami begitu bahagia saat itu....sungguh sangat berkesan. syukur alhamdulillah moment tersebut tak lupa untuk kami abadikan...

jeprat jepret....heheheheeh mama nya anindya dan anindya bergaya....cheersss......tak lupa saya juga selalu mengingatkan istri saya untuk selalu memegang kuat-kuat anindya....karena sangat gesit sekali gerakannya...takut melorot saja....(jangan sampai ya Allah, Lindungilah Anak Kami selalu melalui anugerah dan pancaran Mu)

sebenarnya memang sangat beresiko sekali anindya yang baru berumur 7 bulan sudah di ajak ke kolam renang yang besar....tapi dari pancaran matanya anindya sungguh sangat senang, dan menyukai sekali olah raga ini...dan sama sekali anindya tidak menangis...

saya pikir dia pasti akan sangat menyukai olah raga ini dan akan menjadi salah satu hobby nya.....

Jadi Atlete Profesional deh ya Anindya......

love u
muach
~ayah~

Friday, November 13, 2009

Ini dia Foto-Foto Fun Walk LIA


ini dia ayah dan anindya....hehehehe (topi nya preman ya ayah...) tapi bukan preman loh

Manis nya kamu dengan jilbab putih mu itu ya nak...

mamanya anindya lagi action


my happy family (yang belakang tidak include ya)

Sembilan Jenis Manfaat Jalan Kaki


February 11, 2009 By: redaksi Category: Artikel

dari : email Pak Jatmin

jalan kaki

STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki.

(1) Serangan Jantung.

Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang
lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.

Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya,
tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.

Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat
meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.

(2). Stroke.

Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki
setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.

(3). Berat badan stabil.

Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan
terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.

(4). Menurunkan berat badan.

Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan
gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.

(5). Mencegah kencing manis.

Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).

Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.

(6). Mencegah osteoporosis.

Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman
osteoporosis. Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium,
sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.

(7). Meredakan encok lutut.

Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris) . Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri. Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan
keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.

Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu
mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.

Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki.

Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.

(8) Depresi.

Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.

(9). Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma).

Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltic usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Semoga bermanfaat


http://tje-media.com/2009/02/sembilan-jenis-manfaat-jalan-kaki/

Mengatasi Kejenuhan & Menikmati Pekerjaan…….

September 17, 2008 By: redaksi Category: Artikel

“Work is either fun or drudgery. It depends on your attitude. I like fun. - Bekerja tidak menyenangkan, tidak juga terlampau berat. Semua itu tergantung pada sikap Anda. Saya suka bekerja menyenangkan.”
Colleen C. Barrett

santai
Setiap hari kita menghabiskan banyak waktu untuk bekerja, entah di kantor, pasar, sawah, lapangan atau di manapun kita berada. Seorang karyawan misalnya, rata-rata ia akan menghabiskan waktu 8 jam setiap hari. Delapan jam adalah waktu yang sangat panjang dan melelahkan bila kita tidak menikmati pekerjaan, tidak bersemangat, sedih, lesu, dan mengantuk. Seandainya dipaksakan pun hanya akan membuang waktu dan tenaga, karena hasilnya tidak akan maksimal.
Jenuh dan tidak menikmati pekerjaan adalah hal yang lumrah dalam kehidupan manusia. Tetapi kita harus pandai menyiasati agar hal tersebut tidak berlarut-larut dan menghambat produktivitas kita.

Ada 7 kiat agar kita dapat menikmati pekerjaan dan mudah mengatasi kejenuhan, untuk mendapatkan hasil pekerjaan yang optimal.
pertama sebelum memulai bekerja adalah mencintai pekerjaan kita terlebih dahulu. Bermacam faktor dapat memicu kejenuhan, sehingga kita tidak dapat menikmati pekerjaan. Tetapi bila kita mencintai pekerjaan yang sedang kita tekuni, maka kita akan merasa lebih berarti, karena pada dasarnya setiap orang di dunia ini memiliki peran dan sama-sama penting.
Mencintai pekerjaan juga akan mendorong semangat kita untuk bekerja dengan penuh tangung jawab. Mengutip kata-kata seorang guru etos kerja Indonesia, Jansen Sinamo, “Kerja adalah amanah, Anda harus bekerja dengan benar dan penuh tanggung jawab.” Bertanggung jawab dalam arti melakukan apa yang terbaik seringkali berdampak nyata terhadap peningkatan kualitas hasil pekerjaan sekaligus semangat kerja kita.

Realitas kehidupan kerja juga tidak lepas dari berbagai macam hambatan, entah dalam bentuk persaingan atau sabotase, kurangnya fasilitas dan modal, tekanan dari atasan dan lain sebagainya. Tak jarang hambatan atau dalam bahasa positif disebut dengan ‘tantangan’ menjadikan kita tidak menikmati pekerjaan. Tetapi jangan pernah sekalipun membiarkan tantangan dalam pekerjaan menghambat kinerja kita.
Langkah yang dapat kita tempuh dalam menghadapi tantangan adalah berpikir positif. Dengan berpikir positif, kita akan melihat tantangan sebagai jalan untuk meningkatkan kualitas diri kita. Pepatah bijak dari Jepang sebagaimana dikutip dalam The Prentice Hall Encyclopedia of World Proverb menyebutkan, “Adversity is the foundation of virtue - Tantangan adalah dasar dari kebaikan. ” Artinya, kita akan dapat menjaga semangat kerja tetap tinggi dan menikmati pekerjaan dengan selalu berpikir positif.

Selain itu, kenikmatan dalam menjalankan pekerjaan di antaranya dipacu oleh kemampuan yang kita miliki. Bila pekerjaan menuntut tingkat kemampuan tertentu, sementara kemampuan kita sendiri terbatas akan sangat mudah memicu suasana kerja yang menjemukan atau tidak menyenangkan. Alangkah baiknya jika kita selalu meningkatkan kemampuan, mengasah keahlian dan mengisi pikiran dengan informasi atau ilmu pengetahuan terbaru.
Langkah tersebut akan berpengaruh terhadap cara kita menyelesaikan pekerjaan, misalnya cara yang kita lebih bervariasi dan kreatif. Cara kerja yang kreatif lebih memastikan kita senang mengerjakan tugas kita. “…even without success, creative persons find joy in a job well done. Learning for its own sake is rewarding… - …meskipun tanpa kesuksesan, orang yang kreatif sangat menikmati pekerjaan yang dapat ia selesaikan dengan baik… Belajar hanya untuk meningkatkan kreatifitas akan selalu bermanfaat,” kata Mihaly Csikszentmihalyi.

Sementara langkah lain yang bisa kita tempuh untuk dapat menikmati pekerjaan adalah memupuk sikap konsisten. Seperti dikatakan sebelumnya bahwa kehidupan di dunia kerja sarat dengan aneka tantangan. Tetapi bila kita selalu bersikap konsisten terhadap tujuan semula, yaitu menghasilkan pekerjaan terbaik, maka keresahan, kekhawatiran, kebosanan dan segala yang kurang menyenangkan dalam pekerjaan akan tergantikan dengan rasa tenang dan senang. Pada akhirnya sikap konsisten tersebut menjadikan kita lebih maju dalam bidang pekerjaan kita.

Langkah selanjutnya adalah menetapkan skala prioritas dalam pekerjaan. Kerjakan tugas yang terpenting, dan menyelesaikannya sesuai dengan batas waktu yang sudah kita tentukan sendiri. Patuhilah target deadline atau batas waktu, dan kita patut malu jika melanggarnya. Dengan demikian, kita akan terpacu untuk segera menyelesaikan pekerjaan tanpa merasa terbebani.
Sementara itu, kita tidak dapat memungkiri bahwa kita selalu membutuhkan dukungan orang lain. John Ruskin menerangkan, “Every great man is always being helped by everybody, for his gift is to get good out of all things and all persons. - Setiap orang yang hebat selalu didukung oleh orang lain, karena kebaikan yang ia dapatkan bersumber dari bermacam sebab dan dukungan orang lain.” Kecerdasan dalam mengelola hubungan dengan orang-orang dalam lingkungan sangat berpengaruh terhadap suasana psikologis kita saat bekerja, terlebih terhadap hasil pekerjaan.

Maka langkah yang harus kita tempuh adalah menciptakan suasana kerja yang komunikatif. Luangkan waktu setidaknya untuk mendengar dan berusaha memahami harapan dan persoalan yang sedang dihadapi oleh orang-orang dalam lingkup pekerjaan kita. Dengan demikian akan tercipta saling pengertian dan jalinan keakraban, yang pada akhirnya melahirkan suasana menyenangkan dalam bekerja.

Mungkin salah satu sebab kita tidak bersemangat kerja, bosan, malas dan lain sebagainya dikarenakan potensi kita kurang diberdayakan atau kurang dihargai. Kalau saja potensi itu digabungkan dengan semangat kerja, pasti hasilnya sangat mengagumkan. Maka langkah yang bisa kita tempuh adalah mencoba saling memotivasi dan menghargai sesama rekan kerja, atasan, bawahan maupun kolega kerja.
Motivasi dan penghargaan tidak saja menciptakan keakraban dalam lingkungan kerja, tetapi juga mengobarkan semangat untuk berpacu dalam prestasi. “Motivation is the fuel, necessary to keep the human engine running. - Motivasi adalah bahan bakar, sangat penting untuk menghela semangat kerja manusia,” kata Zig Ziglar. Dengan saling menghargai dan memotivasi, kita akan senantiasa mendapatkan sumber semangat untuk lebih giat bekerja.

Satu hal yang harus kita pikirkan, waktu akan terus berlari tanpa memandang apakah kita sedang bersemangat kerja, lesu, gembira atau mengantuk. Maka jangan sia-siakan waktu, lakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Tujuh kiat di atas akan membantu kita bekerja dengan lebih baik, karena selalu ada jalan untuk melakukan pekerjaan kita dengan lebih baik. “There is a way to do it better…find it. - Selalu ada jalan untuk bekerja dengan baik…carilah,” kata Thomas Edison.

Situational Leadership Training Report


Situational Leadership Training Report

June 17, 2008 By: redaksi Category: Info Training

sITUATIONAL LEADERSHIP

“you don’t have being manager to be a leader, the leader is in you”

leadership is the process of influencing others towards the achievement of organizational goals

managing people : penting untuk menjadi seorang leader yang efektif. Melakukan pendekatan dengan kecerdasan emosi, komunikasi yang baik serta mampu menjadi role model

Situational leadership : mampu menyesuaikan tipe kepemimpinan, komunikasi dan berinteraksi sesuai dengan situasi yang dihadapi

Ketrampilan dasar dalam kepemimpinan situasional :

1. analisa / diagnosa

analisa dan memahami karakter dan kebutuhan pengembahan anak buah serta mendapatkan informasi dan tanda tanda dari lingkungannya agar dapat menyesuaikan dengan gaya kepemimpinan yang paling sesuai untuk diterapkan

2. flexible

kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang beragam dan memahami konsekwensi dari penggunaan gaya kepemimpinan yang tidak sesuai

3. komunikasi

membangun kesepakatan terhadap anak buah, merencanakan program pengembangan, menyepakati tujuan, gaya kepemimpinan yang tepat, perilaku yang diharapkan dan yang tidak diharapkan, cara dan seberapa sering saling berhubungan

Empat tingkat pengembangan yang dibutuhkan anak buah

Competence

Level

Commitment

Level

D4

High

High

Experienced at job, comfortable with own ability to do it well. Want to do an excellent job.

D3

High

Variable

Experienced and capable but may lack confidence or motivation to do work well or quickly.

D2

Some

Low

May have some relevant skills but won’t be able to do the job without help. The task may be new to them.

D1

Low

Low

Generally lack the specific skills for the task and lack any confidence or motivation to tackle it.

4 gaya kepemimpinan (flexible) :

Directing (S-1) The leader provides specific instructions and closely supervises task accomplishment
Coaching (S-2) The leader continues to direct and closely supervise task accomplishment, but also explains decisions, solicits suggestions, and praises progress
Supporting (S-3) The leader facilitates and supports efforts toward task accomplishment and shares responsibility for decision-making
Delegating (S-4) The leader turns over responsibility for decision-making and problem-solving to the follower
Sehingga secara singkat, konsep kepemimpinan situasional adalah seperti tabel dibawah ini :

Mengapa setiap orang bereaksi berbeda pada stimulus yang sama?
- early life experiences
- biological makeup
- learning

menggunakan pemahaman karakter untuk menghargai diri sendiri dan menghargai serta membangun komunikasi yang baik dengan orang lain

5 core skills in situational leadership :
1. value other’s esteem : specific and sincere
2. listen with empathy ; mendengarkan dibagi menjadi :
a. ignoring
b. pretending
c. sympathy
d. emphathy
3. share & create trust
4. engage others
5. provide support without removing responsibility

Emphathy = feelings and facts

- mendengarkan dan menangkap perasaannya
- menetralisir perasaan negatif
- tunjukkan kepedulian anda terhadap orang lain
- merespon baik hal yang terkait dengan perasaan maupun fakta

share & create trust
tahapan share & create trust :
- sharing information
- sharing rational / reasons
- sharing feelings
- trust

key points of share & create trust :

Courage & Consideration

- jelaskankan alasan2 mengapa tindakan tertentu harus dilakukan
- gunakan pertimbangan yang tepat
- selektif dan seimbang
- jujur pada diri sendiri

yang paling baik dalam share & create trust is engage others ( melibatkan orang lain), membuat orang lain memiliki pola pikir seperti kita.

key question : WHAT CAN YOU DO ?

- jadikan keterlibatan sebagai pilihan pertama kita
- lepaskan ide dari setiap orang dengan mengajukan pertanyaan2
- involvement akan menentukan dan meningkatkan komitmen dan tanggung jawab

provide support without removing responsibility

- sebagai pemimpin kita perlu memberikan bantuan kepada orang lain agar mereka dapat melakukan pekerjaannya dengan baik
- apa yang sering membuat kita mengambil alih tanggung jawab?
a. deadlines
b. conpetency
c. pengetahuannya belum cukup
d. bersifat rahasia
e. kurang orang
f. for the first time
g. resiko tinggi
- Apa akibatnya bila kita sering mengambil alih tanggung jawab orang lain?
a. beban bertambah
b. anak buah tidak berkembang
c. semangat anak buah hilang
d. tidak fokus

key question :
WHAT CAN I DO ?
(without removing the monkey (tasks) to us)
proses berinteraksi dengan baik


http://tje-media.com/2008/06/situational-leadership-training-report/

KINERJA LEADERSHIP SEBUAH PERSPEKTIF BARU


KINERJA LEADERSHIP SEBUAH PERSPEKTIF BARU

May 19, 2008 By: redaksi Category: Artikel

Oleh Dicky

Dalam organisasi pada umumnya, sering kita jumpai seseorang yang memegang posisi leadership tidak menghasilkan kinerja bagi organisasi yang dipimpinnya, sehingga timbul pertanyaan : “Sebenarnya kinerja macam apa yang diharapkan dari leader?”. Banyak penyebab yang menjadikan leader tidak menghasilkan kinerja bagi organisasi yang dipimpinnya.

” PERTAMA :
Kemungkinana leader tidak memahami kinerja yang diharapkan dari posisisnya sebagai leader.

” KEDUA :
kemungkinan leader tidak memahami peran leadership yang disandangnya

” KETIGA :
Kemungkinan leader tidak memiliki leadership skill yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja leadership

” KEEMPAT :
Kemungkinan leader tidak memiliki semangat untuk memfokuskan dan mendorong usahanya dalam menghasilkan kinerja leadership.

Diperlukan rerangka konseptual kinerja untuk memberikan peta bagi para leader tentang komponen yang diperlukan untuk membangun kinerja leadership bagi oganisasi. Oleh karena perwujudan kinerja untuk membangun kinerja leadership melibatkan banyak personel di dalam organisasi, diperlukan rerangka konseptual yang dapat dijadikan sebagai working model, sehingga leader dapat menghasilkan kinerja leadership

MANAGERSHIP VERSUS LEADERSHIP

Managership berbeda dengan leadership dalam beberapa hal berikut ini :

1.Leadership berhubungan dengan top line: “Apa yang ingin kita hasilkan?”.
Managership berkaitan dengan bottom line : “Bagaimana kita menghasilkan sesuatu dengan cara terbaik dan efisien”.

2.Leadership melaksanakan sesuatu yang tepat.
Managership melaksanakan sesuatu dengan benar.

3.Leadership menentukan apakah tangga disandarkan pada dinding yang tepat.
Managership berkaitan dengan efisinsi dalam pemanjatan tangga menuju keberhasilan.

4.Leadership berkaitan dengan inovasi dan penciuman inisiatif .
Managership berkaitan dengan pengkopian, dan pengelolaan status quo.

5.Leadership berkaitan dengan “apa” dan “mengapa”.
Managership berkaitan dengan “bagaimana”.

6.Leadership berkaitan dengan kepercayaan (trust)-berkaitan dengan kemanusiaan.
Managership berkaitan dengan sistem, pengendalian, prosedur, kebijakan dan struktur.

Leader adalah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan visi yang mengandung kewajiban untuk mewujudkannya, yang membawa orang lain ke tempat yang baru, yang memiliki kemampuan untuk mewujudkan visinya ke dalam kenyataan. Leader memiliki kemampuan menarik orang lain untuk secara bersama-sama mewujudkan visinya. Apa yang dilakukan oleh leader adalah menginspirasi orang lain, dan memberdayakan orang lain untuk mewujudkan visinya. Leader menarik orang lain bukan mendorong orang lain.

Usaha untuk menjadi seorang leader bukan sesuatu yang mudah dilaksanakan, sebagaimana tidak mudah pula untuk menjadi seorang dosen atau seorang dokter. Oleh karena itu, jika orang mengatakan bahwa menjadi leader adalah mudah, orang tersebut sebenarnya membohongi dirinya sendiri. Namun , belajar untuk memimpin sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan dengan yang kita perkirakan, karena kita masing-masing memiliki potensi untuk menjadi seorang leader. Proses untuk menjadi seorang leader persis sama dengan proses untuk menjadi manusia seutuhnya. Leader memegang kepercayaan orang lain, yang terdiri dari bawahan, pengikut, staf, rekan kerja lain. Pengikut mengharapkan leader untuk menafsirkan realitas, menjelaskan kenyataan sekarang, dan melukiskan gambaran masa depan (visi) yang harus diwujudkan. Leader memerlukan kerangka konseptual untuk membangun kinerja leadership yang menjadi tanggung jawabnya dan untuk membangun leadership potensial seluruh anggota organisasi.

KINERJA LEADERSHIP

Orang yang memegang posisi leadership perlu memahami kinerja apa yang dituntut dari padanya untuk dapat memenuhi persyaratan peran, kompetensi, dan usaha yang diperlukan dalam meghasilkan kinerja tersebut. Secara singkat leader organisasi dituntut untuk menghasilkan perubahan yang diperlukan agar organisasi mampu bertahan hidup dan berkembang di dalam lingkungan bisnis yang dimasukinya. Dan oleh karena lingkungan bisnis global sekarang ini sangat turbulen, organisasi sangat memerlukan leader untuk menciptakan perubahan-perubahan yang diperlukan oleh organisasi, agar organisasi mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan bisnis. bahkan oleh karena perubahan di lingkungan bisnis global telah mengalami perubahan menjadi pesat, radikal, konstan, dan persuasif.
Leader dituntut untuk membangkitkan leadership potensial semua anggota organisasi, sehingga organisasi memiliki banyak leader untuk mampu secara respontif menghadapai perubahan atau menciptakan perubahan yang diperlukan.
Untuk menghsilkan kinerja leadership dan untuk membangkitkan leaderhip potensial seluruh anggota organisasi, leader memerlukan suatu rerangka konseptual sebagai working model.

RERANGKA KONSEPTUAL KINERJA LEADERSHIP

Rerangka konseptual kinerja leadership (conceptual framework of leadership performance) adalah suatu struktur komponen-komponen yang membentuk kinerja orang yang memegang posisi leadership. Rerangka konseptual ini dipakai sebagai model untuk membangun kinerja leadership yang bersifat abstrak. Setiap komponen yang membentuk rerangka konseptual ini dapat dikembangkan lebih lanjut secara rinci dan bersifat konseptual pula.

Mengapa kinerja leadership memerlukan rerangka konseptual ? Rerangka konseptual kinerja leadership dibutuhkan untuk :

1. Memungkinkan orang yang memegang posisi leadership memahami kinerja yang dituntut daripadanya berupa peran, ketrampilan, serta usaha yang diperlukan untuk menghasilkan kinerja tersebut.
2. Memungkinkan leader membangkitkan leadership potensial seluruh anggota organisasi, sehingga organisasi secara responsif mampu menghadapi perubahan, bahkan menciptakan perubahan yang diperlukan.

Penjelasan Singkat Gambar Rerangka Konseptual Kinerja leadership

Kinerja leadership (kotak No. 1) ditentukan oleh tiga faktor : bakat dan kemampuan (kotak No. 2), persepsi tentang peran (kotak No. 3), dan usaha (Kotak No. 4).

leadership

Kinerja leadership pada dasarnya adalah untuk menjadikan organisasi yang dipimpinnya sebagai mission-focused, vision-directed, philosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5).

Oleh karena leader dituntut untuk menghasilkan kinerja leadership seperti tersebut diatas, maka leader perlu memahami value-adding role (kotak No. 6) yang disandangnya. Untuk mampu melaksanakan value-adding role tersebut, leader perlu memiliki leadership skill memadai (kotak No.7).

Usaha (kotak No.4) merupakan faktor yang menentukan apakah bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh leader (kotak No.2) dan persepsi tentang peran (kotak No.3) mampu menghasilkan kinerja leadership (kotak No.1). Untuk mampu menjadikan organisasinya sebagai mission-focused, vision-directed, philosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5),

Leader memerlukan sarana untuk memacu usahanya dan usaha seluruh anggota organisasi. Risk and learning (kotak No.8) merupakan pembangkit usaha leader dan seluruh anggota organisasi untuk mewujudkan kinerja leadership. Belief dan courage (kotak No.9) merupakan pemacu semangat leader dan seluruh anggota organisasi di dalam usaha mewujudkan kinerja leadership.

KINERJA YANG DITUNTUT DARI LEADER

Dalam posisinya sebagai leader, kinerja apa yang dituntut dari seseorang?. Penentuan kinerja macam apa (kotak No.1) yang dituntut dari seorang leader sangat menentukan peran yang disandang oleh seseorang (kotak No.3), bakat dan kemampuan (kotak No.2) yang diperlukan untuk melakasankan peran tersebut, serta usaha (kotak No.4) yang dicurahkan untuk mewujudkan bakat dan kemampuan dalam peran yang dipegangnya.
Di dalam memimpin organisasi, pada dasarnya leader dituntut menghasilkan kinerja untuk menjadikan organisasinya sebagai mission-focused , vision-directed, phylosophy-driven, dan value-based institution (kotak No.5).

ING NGARSA SUNG TULADA (PATH FINDING)

Seorang leader harus berada didepan sebagai tokoh teladan.
Apa makna “di depan leader memberikan teladan?”

1. Leader memiliki visi, sesuatu kemampuan untuk melihat melampaui realitas sekarang untuk menciptakan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya, dan untuk mencapai keadaan yang belum pernah dialami sebelumnya. Visi menjadikan leader terdepan dalam cara berpikir, melampaui orang pada umumnya. Visi menjadikan leader terbuka terhadap hal-hal baru yang merupakan trend masa yang akan datang. Leader adalah trend setter.

2. Leader merumuskan visi organisasi dan memilki komitmen tinggi terhadap visi organisasi yang telah dirumuskan.

3. Leader mengkomunikasikan visi organisasi kepada seluruh anggota organisasi agar di dalam diri orang tersebut tumbuh komitmen mereka terhadap visi organisasi.

4. Leader tidak hanya memiliki komitmen terhadap visi organisasi yang telah dirumuskan, namun juga memiliki komitmen terhadap perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi menjadi kenyataan.

5. Organisasi, terdepan untuk mengkomunikasikan core beliefs dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi, dan terdepan untuk mewujudkan core values ke dalam perilakunya sepanjang perjalanan mewujudkan visi organisasi.

ING MADYA MANGUN KARSA (ALIGNING)

Seorang leader berasa di tengah bersama-sama dengan pengikutnya membangkitkan keyakinan dasar (core beliefs) dan nilai dasar (core values) agar para pengikutnya tetap bersemangat tinggi dalam perjalanan mewujudkan visi organisasi. Perjalanan untuk mewujudkan visi ibarat “swimming upstream”, merupakan perjalanan yang menguras enerji, berjangka panjang, dan penuh dengan rintangan. Meskipun leader telah secara jelas menggambarkan visi organisasi yang perlu diwujudkan di masa depan, namun jika dalam perjalanan mewujudkan visi tersebut dijumpai kegagalan, orang akan cenderung meragukan kebenaran visi dan orang akan mudah kembali ke cara berpikir dan bertindak lama yang telah dikenal sebelumnya. Oleh karena itu, tanpa core beliefs yang kuat terhadap visi yang telah dirumuskan, orang dapat kehilangan semangat dalam perjalanan untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, leader perlu menanamkan core beliefs kepada anggota organisasi untuk membangkitkan dan mempertahankan semangat anggota organisasi dalam perjalanan untuk mewujudkan visi organisasi.

Seorang leader memiliki kesediaan untuk menerima kegagalan yang dilakukan oleh pengikutnya. kesediaan ini memacu anggota organisasi untuk melakukan eksperimen suatu kegiatan yang sangat diperlukan dalam menciptakan improvement berkelanjutan terhadap sistem dan proses yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customer. Tidak ada kegairahan untuk bereksprimen akan menyebabkan tidak jadinya improvement, dan tidak adanya improvement berarti tidak ada perubahan. Padahal perubahan merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup organisasi di lingkungan bisnis yang turbulen.

TUT WURI HANDAYANI (MOTIVATING AND INSPIRING)

Seorang leader berada di belakang anggota organisasi untuk melakukan pemberdayaan terhadap pengikutnya melalui pendidikan, pelatihan, penyediaan teknologi memadai, serta dukungan. Dukungan seorang leader kepada pengikutnya dapat berupa sumber daya yang diperlukan oleh pengiut untuk mewujudkan visi dan dukungan moral berupa pemberian semangat kepada pengikut, jika mereka kekurangan atau kehilangan semangat dalam perjalanan panjang untuk mewujudkan visi organisasi.


http://tje-media.com/2008/05/kinerja-leadership-sebuah-perspektif-baru/

Monday, November 2, 2009

FUN WALK LIA 50th Anniversary

FUN WALK LIA
50th Anniversary

ini adalah kali pertama kami sekeluarga mengikuti acara resmi dari sebuah perusahaan...
hari minggu kemarin kami sekeluarga Bapak Mertua, Ani, Anindya, Istri saya dan Saya jalan jalan mengitari lingkar luar Stadion Glora Bung Karno...wah cuape sekali....tetapi senang...kita bisa foto foto bareng di acara tersebut.

acara di meriahkan oleh bintang bintang AFI ...ya lumayan lah cukup berkesan di hati.
Semua senang.

mungkin jika ada acara seperti ini lagi kita pasti akan ikut kembali....

BravO LiA

foto foto nya menyusul saja deh ya....